Rabu, 08 Januari 2014

CERITA SNOWWHITE

SNOW WHITE

Suatu hari, di jaman dahulu, seorang Ratu yang cantik duduk di dekat jendela sambil menyulam. Ia pun berpikir, seandainya ia punya anak perempuan, ia amat bahagia. Karena melamun, jarinya tertusuk jarum. Tiga tetes darah jatuh di kainnya yang seputih salju. Kemudian Ratu berpikir lagi, jika ia punya anak perempuan, alangkah cantiknya jika bibirnya semerah darah dan kulitnya seputih salju. Tak lama kemudian, Ratu melahirkan seorang bayi perempuan, dan ia sangat cantik seperti yang diharapkan Ratu. Ratu memberinya nama Putih Salju. Ratu sakit keras, dan ketika Putih Salju masih kecil, ibunya meninggal. Ayah Putih Salju, sang Raja, sangat sedih.

Selama beberapa tahun ia berduka dan kesepian. Tetapi akhirnya Raja menikah kembali, dan negeri pun bersuka cita. Ratu yang baru tampak sangat cantik, tapi hatinya dingin dan kejam. Ratu juga sangat sombong. Ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk bersolek dengan pakaian bagus, dan menyisir rambutnya yang hitam. Ia berdiri di depan cermin untuk mengagumi dirinya sendiri. Ia begitu sombong sehingga ia ingin menjadi wanita paling cantik di negeri itu. Ia memiliki sebuah cermin ajaib. Setiap hari ia bertanya pada cermin ajaib itu, siapakah yang paling cantik. Ratu sangat bahagia dan puas jika cermin itu menjawab dialah yang paling cantik di negeri itu. Tetapi jika wanita lain yang disebut, Ratu sangat marah dan ia akan memerintahkan untuk membunuh wanita itu.

Sementara itu, Putih Salju tumbuh dewasa dan semakin cantik. Ia juga baik hati dan tidak sombong. Ratu sangat iri dengan Putih Salju. Akhirnya ia tidak tahan melihat kecantikan Putih Salju itu. Ia mengusir Putih Salju ke tempat para pelayan. Ia harus mengenakan pakaian buruk seperti pelayan. Putih Salju juga harus bekerja keras. Sambil bekerja, ia bernyanyi dengan merdunya sehingga burung-burung datang mendengar suaranya. Ratu yang kejam dan sombong itu tetap khawatir jika suatu saat nanti Putih Salju akan semakin cantik melebihi siapa pun.

Sambil bekerja, Putih Salju membayangkan seorang Pangeran yang tampan. Ia yakin, pangeran itu akan datang dan membawanya ke istananya yang jauh. Dengan iri Ratu, memperhatikan bahwa Putih Salju dari hari ke hari menjadi semakin cantik. Walaupun Putih Salju mengenakan pakaian buruk, kecantikannya tetap terlihat. Ratu semakin ketakutan. Ia bertanya pada cermin ajaib itu. Dan cermin itu menjawab bahwa Putih Salju yang paling cantik. Ratu marah dan memanggil seorang pemburu untuk membunuh Putih Salju dan mengambil hatinya. Pemburu itu menunduk dengan sedih. Ia tak punya pilihan lain selain menuruti perintah Ratu.

Esoknya, Putih Salju dan sang pemburu pergi ke hutan. Putri yang tidak tahu apa yang akan terjadi, berjalan dengan riang. Sang pemburu tidak sampai hati untuk membunuhnya. Ia berlutut di depan putri, berkata bahwa ia tidak tega membunuhnya dan meminta putri lari dan bersembunyi di hutan dan jangan kembali ke istana. Putih Salju lari dan menangis ketakutan di hutan. Semua binatang kecil di hutan menjadi temannya. Mereka berusaha menghibur dan mengantarnya ke sebuah rumah.

Rumah di hutan yang ditunjukkan itu kecil. Tapi tak ada seorang pun di rumah,  dan ketika ia mengintip dari jendela, rumah itu kotor sekali. Putih Salju teman-teman barunya masuk. Ia membersihkan rumah kecil itu. Lalu ia ke lantai atas dan tertidur di atas ketujuh tempat tidur yang kecil. Ketika ia tidur, ketujuh orang kerdil penghuninya pulang dari bekerja. Lalu mereka melihat rumahnya tampak bersih. Mereka naik ke atas dan melihat Putih Salju terbangun. Putih Salju tahu siapa nama-nama mereka, ia telah membacanya di tempat tidur mereka. Putih Salju bercerita tentang Ratu yang jahat dan ia diminta tinggal bersama mereka. Mereka sangat sayang pada Putih Salju yang selalu gembira.

Esoknya ketujuh orang kerdil itu tidak bekerja di tambang, tapi membuat tempat tidur untuk Putih Salju. Ratu yang kejam itu tahu bahwa Putih Salju masih hidup. Dengan menyamar sebagai nenek tua, ia berhasil mencari jalan ke rumah mereka dan membawa apel beracun untuk Putih Salju. Saat tujuh orang kerdil itu akan pergi kerja pagi hari, ia diminta untuk tetap tinggal di rumah dan berhati-hati dengan orang yang tidak dikenal. Tak lama kemudian, nenek tua itu mengetuk pintu. Putih Salju menggigit apel beracun itu dan jatuh tidak bernyawa lagi. Karena terburu-buru Ratu jahat itu jatuh ke dalam jurang.


Dengan sedih, orang-orang kerdil itu membaringkannya di tempat tidur yang telah mereka buat. Suatu hari seorang pangeran yang tamppan lewat di hutan dan melihat Putih Salju. Karena terpesona akan kecantikannya, ia mencium Putih Salju. Akhirnya Putih Salju terbangun. Mereka semua bergembira dan pangeran membawanya ke istananya. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar